PLECI DITAWAR Rp 45 JUTA TIDAK DIKASIH, BAHKAN ADA YANG HINGGA Rp 102 JUTA, BAK EMAS HIDUP

damaiMeng-update dari artikel sebelumnya yang membahas tentang burung Pleci / Kacamata dan bagaimana cara perawatannya yang bisa juga dibaca disini.

Sebagian penggalan paragraph yang sempat disampaikan adalah sebagai brikut:

“Burung pleci merupakan burung yang berpostur tubuh kecil dengan ukuran tingi sekitar 5-6 cm dan panjang sekitar 7-8cm dengan cirri warna hijau kekuning-kuningan, harganyapun cukup bervariasi mulai dari yang harga ombyokan yaitu sekitar 15 – 35 ribu rupiah, namun jika sudah jadi dan pernah diikutsertakan dalam sebuah perlombaan dan mendapatkan juara maka harganyapun bisa mencapai jutaan bahkan puluhan juta dan bahkan jika sudah menjadi jawaranya jawara harganya bisa mencapai Rp 35 juta … WOW !”

Semakin banyak burung Pleci / Kacamata ketika dikonteskan mendapatkan gelar juara sebagaimana Pleci hasil rawatan Bang Opik, yang saat ini sedang beliau tekuni adalah lebih focus pada perawatan pleci sekalipun tidak mau disebut sebagai pleci mania karena ketika dikonfirmasi memang tidak/belum bergabung di klub pleci mania. Menurut pengakuan beliau, Pleci hasil rawatannya tersebut sering diikutkan dalam berbagai lomba burung yang diadakan khususnya di kelas Pleci, dan setiap kali diturunkan / diikutsertakan dalam lomba menurut beliau pasti nyabet juara kalo tidak juara 1 ya juara 2.

Pada suatu ketika Pleci hasil didikannya tersebut ditawar seharga Rp 45 juta, namun hingga artikel ini disusun belum ada info Pleci tersebut sudah dilepas/dijual atau belum.

Dari sekitar 10 ekor Pleci yang dirawatnya ketika kebetulan kami mampir ke kediaman beliau saat sedang dimandikan pagi hari, kelihatannya memang pleci-pleci yang berkualitas, namun sayangnya kami belum sempat ambil gambarnya untuk ditampilkan sebagai display di artikel kami.     

Sedikit cerita menarik yang beliau sampaikan kepada kami ketika kami menginformasikan bahwa ada kawan yang pernah menjual pleci seharga Rp 4 juta karena pleci tersebut sudah pernah diikutsertakan di berbagai kontes dan sempat memperoleh beberapa sertifikat di bebera lomba, sehingga kemudian dilirik oleh peminat pleci dan dibayarin dengan harga tersebut dan bahkan ada juga pleci milik seorang Bapak Haji di kawasan Condet yang juga laku dijual seharga Rp 12 juta, namun harga itu belum seberapa jika dibandingkan Pleci milik kawan beliau yang sempat terjual seharga Rp 102 juta… WOOOOOOW…. (So fantastic).

Itulah harga pleci yang bisa diibaratkan bak harga emas hidup. Dan ini hanya kisah segelintir kicaumania yang mungkin diantara kawan-kawan yang juga mungkin memiliki pengalaman yang sama. Intinya jangan kecil hati dengan apa yang kita miliki walaupun terkadang sempat “dinyek wong lio gara-gara ngingu pleci” (bhs jawa: diejek orang lain gara-gara merawat pleci) tapi ternyata ketika sudah berhasil merawat menjadi burung yang berkualitas tidak kalah kelas dengan burung yang harga bahannya hingga jutaan rupiah.

Demikian sekedar share dan semoga bermanfaat